Subgrade adalah sebuah struktur dari perkerasan. Pada umumnya, perkerasan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebutlah yang akan menghasilkan sebuah konstruksi yang kuat dan kokoh. Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan secara rinci mengenai subgrade.
Sebuah jalan adalah fasilitas yang dibangun oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat yang tujuannya memudahkan sarana transportasi berjalan. Supaya penggunaan fasilitas tersebut aman dan nyaman, jalan raya harus dilakukan perkerasan agar awet dan mengurangi resiko kerusakan.
Perkerasan ini nantinya untuk memperkuat lapisan-lapisan di bawahnya termasuk pada subgrade. Untuk penjelasan lebih lanjut, pahami penjelasannya di bawah ini.
Apakah Subgrade Adalah Struktur Penting dalam Perkerasan?
Struktur perkerasan pada jalan biasanya terdiri dari beberapa lapisan perkerasan. Lapisan-lapisan tersebut seperti subgrade (tanah dasar), sub base course (lapisan lapis pondasi bawah), base course (lapisan lapis pondasi), dan surface course (lapisan lapis permukaan atau penutup).
Secara umum, tanah dasar menjadi bagian yang paling penting pada pekerjaan konstruksi jalan. Hal tersebut dikarenakan tanah dasar akan mendukung semua konstruksi jalan dan juga muatan lalu lintas yang akan bergerak di atasnya.
Namun perlu dipahami bahwa kekuatan tanah dasar bisa mempengaruhi tebal dan tipis lapisan perkerasan. Sehingga nantinya bisa menentukan mahal atau tidaknya biaya dalam pembangunan jalan.
Pengertian Subgrade atau Tanah Dasar
Lapisan tanah dasar atau yang juga sering disebut sebagai subgrade adalah salah satu bagian dari konstruksi perkerasan jalan yang tempatnya berada di lapisan paling bawah. Keunggulan yang dimiliki dari tanah dasar ini dalam menahan beban mulai dari 0,5 sampai 1,5 kg/cm2.
Jadi dibutuhkan konstruksi perkerasan jalan agar beban roda yang berputar di atasnya bisa disebarkan lebih luas di atas permukaan tanah tersebut. Oleh karena itu, tegangan yang terjadi akan lebih kecil dari kemampuan tanah
Perkerasan jalan yang berada di atas tanah dasar sehingga mutu dan juga daya tahan konstruksi perkerasan tersebut akan berkaitan dengan sifat dari tanah dasar. Perkerasan jalan adalah salah satu pengerjaan yang dilakukan di atas lapisan tanah dasar. Sehingga mempunyai fungsi sebagai penopang beban lalu lintas.
Macam-Macam Konstruksi Perkerasan Jalan
Berdasarkan bahan pengikatnya, jenis konstruksi perkerasan sebuah jalan terbagi menjadi 3, yaitu:
- Perkerasan lentur (flexible pavement)
- Perkerasan kaku (rigid pavement)
- Perkerasan komposit (composite pavement)
Beban pada kendaraan akan diberikan ke bagian lapisan perkerasan melalui roda-roda kendaraan. Kemudian nantinya akan disebarkan ke semua lapisan yang ada di bawah sampai dapat diterima oleh bagian subgrade.
Jadi, untuk tingkat kerusakan konstruksi perkerasan di masa pelayanan, tidak hanya ditentukan berdasarkan kekuatan lapisan perkerasan tersebut, namun juga termasuk tanah dasar.
Daya Dukung Subgrade
Daya dukung subgrade ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat kepadatan, jenis tanah, kadar air, dan sistem drainase yang dimiliki oleh tanah. Lapisan tanah dasar bisa berbentuk tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik.
Namun bisa juga tanah urugan yang bersumber dari tempat yang berbeda dan tanah yang sudah mendapatkan stabilisasi. Apabila dilihat dari muka tanah asli, subgrade terdiri dari tanah dasar tanah galian, tanah dasar tanah urugan, dan juga tanah dasar tanah asli.
Jenis-Jenis Subgrade
Apabila melihat sifat-sifat dan gradasi butiran dari tanah dasar, maka subgrade terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tanah dasar yang berbutir kasar (cohesionless subgrade)
- Tanah dasar yang berbutir halus (cohesion subgrade)
- Tanah dasar yang mempunyai sifat mengembang yang besar (high swelling subgrade)
Merangkum penjelasan pembahasan di atas, subgrade adalah tanah dasar dari sebuah struktur perkerasan yang letaknya berada di paling bawah. Struktur inilah yang merupakan paling penting dalam metode perkerasan jalan.