Dunia konstruksi tentu sudah tidak asing lagi dengan geotextile. Salah satu ragam material ini salah satunya adalah geogrid. Geogrid adalah salah satu jenis material geosintetik yang mempunyai bukaan yang cukup besar, dan kekakuan badan yang lebih baik dibanding geotextile.
Material dasar dalam pembuatan geogrid biasanya berupa bahan Polyphropylene, Polyethilene dan Polyesther atau material polymer yang lain. Dalam dunia geotextile, ada 4 jenis dan fungsi material geogrid yang banyak digunakan. Apa saja itu?
Ragam Jenis Geogrid
1.Geogrid Uniaxial
Yang pertama adalah geogrid uniaxial. Geogrid jenis uniaxial ini juga digunakan untuk perkuatan tanah, namun khusus pada dinding penahan tanah, stabilisasi lereng, dan lainnya. Geogrid Uniaxial ini biasanya akan memberikan perkuatan pada sistem slope reinforcement sehingga dapat membangun lebih tinggi dan lebih tegak pada area terbatas.
2.Geogrid Biaxial
Dalam dunia geotextile, geogrid jenis biaxial ini biasanya digunakan untuk perkuatan jenis tanah yang sangat lunak seperti lahan gambut, rawa, dan daerah berlumpur. Geogrid Biaxial ini berfungsi mengunci agregat tanah sehingga timbunan tanah di atasnya menjadi lebih kaku dan distribusi beban menjadi lebih merata.
3.Geogrid Triaxial
Geogrid jenis triaxial dalam dunia material ini memiliki rongga bukaan berbentuk segitiga. Geogrid Triaxial secara fungsi sama dengan jenis biaxial namun secara performace lebih baik dibanding dengan geogrid biaxial. Alasannya adalah karena susunan rongga segitiga lebih kaku sehingga penyebaran beban menjadi lebih merata.
4.Geogrid Polyester
Sama seperti namanya, material geogrid jenis ini terbuat dari bahan baku polyester (PET) dan dicoating dengan Polymer black PVC. Fungsinya adalah untuk digunakan pada aplikasi perkuatan tanah (Soil Reinforcement) dinding penahan tanah, lereng curam, perbaikan lereng dan timbunan tanah di atas tanah lunak.
Baca juga: Mengenal Jasa Setup Bengkel, Makna dan Kriteria
Fungsi Geotextile Geogrid
Material geotextile tentu saja memiliki fungsi yang sangat beragam. Dalam dunia konstruksi, geogrid memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat. Berikut fungsi dari geogrid:
1. Perkuatan atau Reinforcement
Geogrid merupakan material dengan lapisan perkuatan yang ideal untuk menahan stabilitas struktur tanah atau agregat. Hal ini membuat material jenis ini banyak digunakan pada konstruksi lereng dan tebing yang memiliki tingkat kemiringan yang tajam. Dengan menggunakan geogrid, tahanan lateral akan dinaikan sehingga memungkinkan tanah timbunan dapat dipadatkan dengan tingkat kepadatan yang lebih tinggi.
2. Fungsi Stabilisasi atau Load Support
Untuk fungsi stabilisasi atau load support, bahan material geogrid biasanya mengandalkan interlocking (sistem saling mengunci) antar geogrid sebagai material timbunanya. Dengan adanya interlocking ini, tahanan lateral pada tanah dasar dapat ditingkatkan.
3. Fungsi Pengontrolan Erosi
Geotextile merupakan jenis material yang memiliki struktur kuat, termasuk geogrid. Maka geogrid di sini berfungsi sebagai pengontrol erosi. Maksud dari fungsi dari erosion control adalah untuk melindungi permukaan tanah dan mencegah partikel tanah terlepas karena hujan, air yang mengali, atau angin. Sehingga tebing atau lereng menjadi lebih aman dari longsor.
Keunggulan Geogrid Dibanding Material lain
Material geotextile memang dikenal sebagai bahan yang memiliki banyak keunggulan sehingga digunakan dalam berbagai proyek pembangunan. Geogrid sendiri menjadi salah satu bagiannya yang memiliki berbagai keunggulan tersendiri.
Salah satu keunggulan geogrid adalah memiliki kekuatan yang tinggi pada pembebanan untuk jangka panjang dan elongation kemuluran yang rendah. Selain itu memiliki sistem perkuatan interlocking atau kuncian yang sangat bagus.
Dalam pemasangan dan penanganan retaining wall, bahan ini dikenal murah dan efektif dibandingkan dengan struktur beton. Meski murah, bahan ini membuat konstruksi dinding penahan tanah bisa lebih tegak dan tinggi. Serta kuat terhadap sinar UV, jamur, kimia, dan microorganisme.
Aplikasi Geogrid dalam Konstruksi
Penggunaan material geogrid tentu saja banyak diaplikasikan dalam proyek pembangunan. Sifatnya yang memiliki interlocking kuat dibandingkan geotextile yang lain membuat bahan ini lebih banyak digunakan. Apa saja pengaplikasian material ini?
Yang pertama adalah untuk Perkuatan tanah pada lereng, abutment jembatan, dan landfill (TPA = Tempat Pembuangan Akhir). Selain itu bisa digunakan di perkuatan bendungan dan perkuatan konstruksi jalan.
Kekurangan Material Geogrid
Geotextile yang memiliki berbagai fungsi di dalamnya tentu saja memiliki beberapa kekurangan dalam pengaplikasiannya. Sedangkan untuk geogrid sendiri, tentunya juga mempunyai kekurangan lho.
Seperti yang bersumber dari Mega Abadi Perkasa, salah satu distributor penyedia macam-macam jenis geotextile. Material geogrid ini sangat akrab dengan PVC. Ketika digunakan tanpa PVC, geogrid akan mengalami penurunan tingkat kemampuan penahan gaya tarik. Bahan Geogrid ini sangat peka terhadap naik turunnya temperatur udara, di mana pemuaian akan sangat mudah terjadi pada bahan geogrid pada saat mendapatkan temperature tinggi. Pemuaian akan membuat Geogrid getas, dan akhirnya akan mengurangi kuat tarik.
Aliran yang melewati geotextile ketika diletakkan dalam tanah biasanya laminer, namun dapat menjadi turbulen bila dipengaruhi oleh gelombang. Permeabilitas geotekstiil dapat diukur di laboratorium, dengan membuat gradien hidrolik yang rendah agar alirannya laminer.
Permeabilitas arah melintang pada material geotextile dan geogrid umumnya mencukupi untuk drainase dalam tanah yang baik. Pengecualiannya, adalah jika geotextile digunakan di bawah struktur pengendalian erosi.
Demikian tadi beberapa pembahasan mengenai bahan lapisan geotextile geogrid. Semoga bermanfaat!